Nomaden Story I Motivasi apa yang bikin aku memilih hidup nomaden?
Tulisan
ini adalah catatan perjalanku menyambangi koa-kota yang belum pernah aku
singgahi sebelumnya bersama “Poeti” motor tua bekasku dan kopi.
Kota Duri-Riau
Pagi
ini aku juga ragu sebenarnya, apakah aku akan tetap ada-in Coffee Morning atau nggak, sebab jam sudah menunjukkan pukul 3
pagi, sementara aku belum mengistirahatkan badanku. Tapi jika tidak aku
tunaikan agenda itu, mungkin akan mengecewakan batinku, sebab aku sudah
mengunggah kabar di instastory-ku.
Tapi ya aku coba saja menahan ngantuk, tapi ternyata tidak kuat, hingga mau
tidak mau, matakupun terlelap.
Namun,
baiknya semesta membuat aku tidak mengecewakan batinku, sebab ketika adzan
subuh, aku terjaga, dan mulai membuka mata dipukul 05:45 WIB, aku tahu sebab
aku cek lewat layar hpku.
Ya,
setelah berusaha mengumpulkan effort yang
banyak, aku mulai bergegas, mandi, dan menyalakan motor tua ku, sejenak
memanaskan mesin, dan mulai menginjak transmisi roda pertama, dan akhirnya aku
melaju bersamanya, menuju tempat aku akan menyeduh dan menunaikan agenda
perjalanan ini, “Coffee Morning. Disalah satu tempat yang tak sengaja aku
temukan ketika aku kehabisan stok biji kopi untuk filteran, yang akhirnya saat
itu aku temukan di Maka coffee, setelah berkeliling sore di Kota Duri untuk
mencari kedai mana yang buka dan menjual biji kopi arabika untuk kebutuhan
filter di Twntytoo.Coffee. Yang
membuat aku bertemu dengan Maka Coffee di Jl. Anyelir, Kota Duri. Dan lalu
mempertemukan aku pada tempat yang menjadi jalur pipa pertamina, entah minyak
atau gas yang mengalir didalamnya, tapi itu cukup panjang, lalu pemukiman
disekitar sana juga tidak terlalu padat, dan yang aku bayangkan sore itu adalah
tempat ini pasti asik buat aku adain ngopi pagi, sendiri, sembari menikmati
udara pagi. Sebab aku yakin karena udaranya akan sejuk.
Dan benar saja, seperti yang aku bayangkan, pagi tadi pukul 6 aku tiba disana, lalu menyusun peralatan kopiku, dan tentu aku sedikit mengabarkan kalau siapaun juga bisa memesan kopi disana lewat Instagram, selain aku menikmati pagi dan kopiku sendiri. Sungguh sejuk dan tenang, aku melihat beberapa orang olahraga, lari, jalan, dan bersepada, juga beberapa ayah yang berangkat ke lokasi kerja, aku tahu karena mereka menggunakan seragam. Aku disana sampai jam 9 kurang, sebab matahari mulai terik. Dan akupun belum cukup istirahat.
Ditulis, 5 Mei 2022, 09:25 WIB–
***
Gak
berasa sih sudah setahun lebih aku hidup dalam perjalanan ini. Ya mungkin aku
juga harus menjelaskan sedikit ya latar belakang perjalanan ini dimulai. Setidaknya
kamu tahu nantinya apa dan kenapa aku menjalani ini.
Pertama
banget nih ya. untuk mengklarifikasi apa yang dikira banyak orang yang menemui
aku dalam perjalanan ini. Bahwa, aku bukan sedang touring atau seseorang yang
bercita cita untuk sekali seumur hidup keliling se Indonesia. Bukan ya, bukan
itu rencana perjalanan yang aku niatkan.
Setelah
aku ingat ingat, ternyata tuh sedari kecil aku suka banget jalan-jalan,
walaupun saat usia itu aku hanya sering diajak jalan-jalan ke pasar, ya
walaupun seminggu sekali. Dan itu sama ibuku.
Berjalannya
waktu, kesukaanku jalan-jalan itu berubah jadi hobi. Masa SMP aku terbatas
untuk bisa jalan-jalan, karena keterbatasan waktu, dan uang tentunya. Lagi pula
kau juga besar bersama nenek aku di kampung. Jadi aku mewajarkan diriku saat
itu kalau aku belum punya banyak waktu untuk jalan-jalan. Seorang anak yang
baru remaja, tinggal di kampung, dan tidak punya teman atau lingkungan yang
suka jalan jalan jauh. Jadi itu yang membuat aku terkurung di masa SMP ku. Ya walaupun
bisa sesekali aku keluar kampung dan jalan-jalan karena Pramuka. Ya dengan
agenda kemah-kemah.
SMA
aku punya lingkungan yang harusnya bisa membuat aku leluasa untuk jalan-jalan
kemanapun yang aku mau. Karena di masa SMA aku punya kesempatan untuk
melanjutkan sekolah ke kota, di Medan. Sayangnya aku masuk di sekolah
berasrama. Dan aku masuk kesana juga karena dapat beasiswa, jadi mau gak mau
aku harus ikut aturan yang ada. di masa itu sesekali aku akhirnya bisa
ngerasain hal luar biasa yang belum pernah aku rasakan dalam hobiku yang suka
jalan jalan. Banyak hal yang jadi momen pertama di masa itu.
Hingga
berjalannya waktu saat banyak referensi yang gak sengaja masuk kedalam hidupku.
Saat itu aku terpikir untuk terus hidup dan jalan-jalan. Lalu tercetuslah
secara mentah aku ingin hidup nomaden nantinya.
So,
itulah akhirnya. Sekarang ini, untuk menjawab pertanyaan orang orang yang
menyebut kalau aku touring atau keliling Indonesia itu kurang tepat. Aku memilih
hidup nomaden saat ini.
Jadi, di Tag ini aku akan berbagi cerita tentang hal yang aku lalui. Semoga kalian gak bosen ya untuk ngikutin cerita ini.
Ini baru
awalan, semoga menarik yah J
Posting Komentar untuk "Nomaden Story I Motivasi apa yang bikin aku memilih hidup nomaden?"