Pertama Kali Makan Ulat Sagu di Mentawai
![]() |
Foto : Dokumentasi Pribadi |
Oh
ya, setelah acara makan bersama itu, dan berakhir dengan cerita-cerita bareng
keluarga pak Agustinus sampai menuju terlelap hehe.
Nah,
keesokan harinya, pagi kalau gak salah waktu itu, bang Daniel dating kerumah
pak Agustinus dengan temannya, kepala dusun didusun sebelah, Rokdog kalau gak
salah nama dusunnya. Pagi itu dirumah pak Agus, mereka ngobrol gitu, aku sih
gak tau mereka ngobrolin apa, soalnya pakai bahasa Mentawai. Tapi akhirnya aku
diajak ngomong oleh bang Daniel “mau ikut?” kata bang Daniel, “ikut kemana
bang?” kujawab gitu, ya iyalah, aku gak tau mereka mau kemana tiba-tiba ditanya
mau ikut apa ngak hehe.
Ada
rapat desa di dusun sebelah, aku lupa dusun apa namanya, ya saat itu aku bilang
aja ikut bang, lagipula kan emang itu tujuan aku, ikut kegiatan masyarakat.
Nah,
akhirnya berangkat tuh kan, dan setelah aku ikut-ikuti, lumayan jauh juga
perjalanannya, lebih kurang 3 jam jalan kaki, melewati 2 atau 3 dusun waktu
itu, lupa juga sih. Hehe.
Dan
setelah sampai disana, kami menghampiri rumah warga disana, ya rumahnya sudah
lumayan bagus kok, yang jelas bukan berbentuk rumah adat, dan setelah kepala
dusun yang lain sudah berdatangan juga ikut warga yang lain, akhirnya kami
masuk kerumah, duduk bersila dilantai membentuk lingkaran untuk berdiskusi. Nah….
Jangan tanya aku ya tentang apa yang mereka bahas, aku gak paham sama sekali,
soalnya mereka semua pakai bahasa Mentawai hehe. Jadi saat itu aku cuma jadi
pendengar yang baik aja. Wkwk.
Ya,
tapi enaknya adalah ketika selesai rapat, setumpuk demi setumpuk alat makan
mulai keluar hehe, dan disana ada nasi… “wahhhhhhh” dalam hati aku berbahagia
wkwk, akhirnya aku makan nasi lagi, sayurnya juga enak, gulai daun singkong dan
sambal ikan. Mantaaaap. Hehee
Usai
makan bersama, bang Daniel dan temannya tadi langsung berangkat pulang, ya aku
juga hehe, tapi kali ini pulangnya gak jalan kaki, tapi naik “pompong” tau kan
?, kebetulan ada yang mau turun dan melewati dusun Madobag. Dalem hati aku juga
berbahgia… “wah, akhirnya aku naik pompong juga” hehe.
***
Nah setelah cerita kemarin yang berbagi cerita
kalau aku diajak untuk rapat desa sampai pulangnya naik pompon. Sampai lah kami
di dusun Madobag, dan ternyata, dermaganya itu gak jauh dari depan rumah bang
Daniel, wkwk, ya walaupun bukan dermaga besar ya, hanya sekedar untuk naik
turun aja.
Dan aku kembali kerumah pak Agustinus, ya balik
lihat dia, apa yang sedang dia lakukan, ya ternyata gak ada sih hehe, tapi si
bapak nyuruh aku makan, wah sudah kayak anaknya aja aku diperlakukan disini.
Pas aku lagi makan, anak-anak bang Daniel
datang, terus ya basa basi hehhe “ngapain bang?” , “ya makan” aku jawab sambil
bercanda hehhe. Terus aku basa-basi aja, “jalan-jalan yok”, “kemana?” tanya
mereka, “terserah, abang ikut aja, kana bang gak tau daerah sini”, “ada yok, ke
air terjun” .
Nah ternyata air terjun itu berada di dusun
Rogdog, yang kepala dusunnya itu adalah teman bang Daniel kemarin, sebenernya
kesana tuh lumayan jauh sih dusunnya hehe, 2 jam an mungkin. Ya aku oke oke
aja, dan mereka pun bilang ke pak Agustinus dan ibu mereka buat minta izin. Ya
boleh-boleh aja sih, asal pulangnya jangan kesorean.
Dan akhirnya kami pun sampai disana. Pas tiba
disana… kataku “anjay… keren cuy… bersih, sejuk, gak ada sampah sama sekali,
paling sampah daun-daun”. Dan kalian pun…. Kalau ke Mentawai, dan ke
pedalamannya wajib melipir ke air terjun ini, tapi jangan di cemari ya.
Sumpah… itu keren parah, asri banget.
***
![]() |
Foto : Dokumentasi Pribadi |
Nah…
abis mandi-mandi di air terjun itu kami balik, karena udah sore juga, soalnya
kalau malam gak ada lampu jalan, jadi bahaya aja kalau pulang malam.
Sebenernya
sih gak sore-sore amat hehe.
Nah,
pas udah sampe dirumah, ya aku merebahkan badan di teras UMA yang berlantai
kayu hehe , sambil lihat tetew bungkusin sagu ke daun buat di masak.
Dan
tiba-tiba anak anak itu datang lagi, dan nunjukin aku sesuatu dari tangan
mereka.
Coba
tebak apa?...
Ulat
sagu tau gak? Dan mereka nantang aku buat makan itu, waduh… dalam hatiku
“enak?” kutanya, “enak bang” kata mereka, dan ternyata ulat itu
udah di bakar sebelumnya, tapi gak sampai gosong.
Aku
juga gak berani sih, tapi aku penasaran karena lihat tayangan acara TV hehe.
jadi ya aku beraniin aja buat nyoba.
Dan
kalau aku boleh berbagi bagaimana rasanya, adalah…. Seperti makan bola yang
isinya mayo asin, karena cara makannya adalah masukin dan gigit sampai bagian kepalanya,
lalu tarik bagian kepalanya, dan CEEEEZZZZ… pecahlah isi perutnya di dalam
mulut dan penuh. Wkwkw.
***
katanya ulat sagu rasanya ada manis manisnya ya?
BalasHapusGak begitu berasa sih kalau yang saya coba kemarin, mungkin karena baru pertama juga... next time di coba lagi
Hapus