Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Solo Backpacker ke Jakarta

 

jakarta jadi salah satu kota yang jadi idaman setiap warga indonesia untuk mengunjunginya. entah untuk mengejar mimpi ata hanya untuk berwisata
Solo Bacpacker ke Jakarta


Persinggahan ku di Jakarta cukup lama memang, terhitung sejak meninggalkan pulau Sumatera paling ujung, yaitu Bakauheni, Lampung. Tentunya sejak di pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak, Banten, sudah lebih dari 2 bulan mungkin aku menjamah pulau Jawa bagian barat ini, termasuklah provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi DKI Jakarta. Dan sampai saat ini.

Tentu banyak suka dukanya, awal tiba di pelabuhan Merak, aku langsung menuju persinggahan di Kota Cilegon, istirahat berapa malam di basecamp ADVENTURE OUTBOUND juga kediaman Yuli Engkong, seorang master pendaki yang sedang menyiapkan untuk 3000 jam terakhirnya dalam berkegiatan sebagai pendaki gunung.

Selanjutnya, aku teruskan perjalanan ke Kota Tangerang, disana aku sempat melaksanakan salah satu agenda perjalanan ku bersama Astrea Klasik aku, yaitu SEDUH KOPI KELILING INDONESIA. Selama 2 minggu.

Setelah itu aku berniat memulai eksplorasi ke beberapa daerah di Banten, sebagai awal petualanganku di Provinsi Banten, salah satunya aku membuat agenda untuk mengunjungi masyarakat adat di Banten, yaitu Suku Badui luar dan dalam.

Sayangnya saat aku kembali ke Banten, aku tidak bisa langsung mulai menjelajah Suku Badui itu. Karena saat aku kembali ke basecamp Adventure Outbound, yang jadi tempat istirahatku, sedang disibukkan dengan kegiatan Pekan Olahraga Provinsi Banten, yang kebetulan salah satu teman Advanture Outbound menjadi atlet untuk event itu. Tentu saja aku ikut mensupport.

Bahkan setelah kegiatan Pekan Olahraga itu selesai pun aku belum sempat juga untuk mulai petualanganku di Banten, karena kebetulan tim Advanture Outbound dapat kepercayaan untuk menyelesaikan pekerjaan ketinggian, yaitu membersihkan permukaan gedung yang akan di cat ulang. Ya tentu aku juga ikut, karena aku butuh pemasukan untuk melanjutkan perjalananku. Ya syukurnya selama di Kota Cilegon, beberapa kali aku dapat job lepas atau freelance.

Lalu tanpa direncanakan, aku mendapatkan kabar dan undangan pernikahan temanku di Kabupaten Bogor.

Ya dengan semua kegiatan yang akhirnya menunda rencanaku untuk mulai mengeksplorasi Provinsi Banten. Aku mulai mempertimbangkan hal yang sempat aku bimbangkan. Terkait kelanjutan perjalananku dengan hal yang sempat aku jadikan mimpi. Beberapa hari aku dilemma dengan perseteruan itu dalam diriku.

Bahwa keliling Indonesia dan main film adalah mimpi ku yang sama sama paling aku inginkan. Aku berpikir, mumpung aku sedang ada di Jakarta, apa salahnya aku coba perjuangkan dulu mimpi untuk bisa main film itu beberapa bulan, kalau perlu setahun pun tak apa.

Tapi itu benar-benar jadi dilema, selain aku sudah beberapa kali mencari informasi untuk ikutan casting film dan casting yang lain, aku juga sempat minta saran ke beberapa temanku, yang di Jakarta, di Pekanbaru, juga yang di Cilegon, ya mungkin aku rasa aku butuh support dari orang lain, karena sudah lama juga aku tidak dapat support dari luar, hehe.

Akhirnya aku kembali ke Jakarta, setelah menghadiri acara pernikahan temanku di Bogor, setelah beberapa minggu juga bersama teman-teman di basecamp Adventure Outbound.

Sudah 2 minggu aku mondar-mandir di Jakarta, dengan modal 50 ribu saldo tapcash untuk berkeliling menggunakan transportasi umum di Jakarta. Tidur juga sembarang aja, kadang di masjid, bahkan kemarin malam aku tidur di emperan ruko. Ya aku juga sudah lama jadi seorang backpacker, jadi sudah terbiasa juga tidur sembarang di masjid atau emperan toko. Sengaja aku siapkan perlatan seperti sleeping bag dan matras agar mudah tidur dimana saja. Ya kadang aku bisa nginap di kontrakan atau basecamp beberapa temanku, tapi aku juga tidak bisa berlama-lama, paling juga beberapa hari, baru datang lagi minggu depannya.

Untuk mimpi menjadi pemain film itu juga masih aku usahakan, sempat juga aku dapat callingan untuk main, tapi sayangnya batal karena mengharuskan aku cukur rambut botak. Aku tidak ambil, karena itu bukan untuk menjadi pemeran utama, sayang saja rasanya perjuanganku cukur rambut hingga botak, sebab bayarannya juga belum maksimal. Kadang juga aku ikut jadi penonton bayaran untuk menjaga kantong ku ini, hehe. Aku pun bahkan mencoba untuk gabung di komunitas teater di Jakarta, untuk aku jadikan tempat berlatih memainkan peran.

Aku belum punya keputusan berapa lama akan berusaha memperjuangkan mimpi untuk bisa main film ini, sebelum akhirnya aku lanjutkan lagi perjalananku jika usahaku kali ini belum membuahkan hasil. Mungkin aku masih akan bertahan beberapa bulan. Hidup di jalan. Ya gak di jalan aja sih, kadang di busway, di kereta, di angkot, kadang juga seharian di perpustakaan kota, untuk dapat wifi gratis dengan ruangan ber AC yang aku butuhkan untuk mengisi tulisan di blog aku.

Posting Komentar untuk "Solo Backpacker ke Jakarta"