Dapet Peran Horor !!!
Sewaktu persinggahanku di Jakarta, aku sempat
dapet tawaran peran untuk syuting film layar lebar. Katanya sih film “MAKMUM :
KHANZAB”.
Sebelumnya.
Klik disini untuk baca cerita sebelumnya.
Sebenarnya bang Bagas (korlap yang ngurus talent di
lokasi syuting) nawarinnya udah dari subuh, tapi karena HP ku mati sedari
malam, sebab aku gak nemu colokan buat ngecas. Ya alhasil jam 6 atau setengah
7 aku baru bisa nyalakan HP ku. Nah, baru deh masuk semua
notifikasi yang masuk, termasuk WA dari bang Bagas.
Setelah aku balas chatnya, langsung aku ditelpon untuk
ngasih tawaran main peran di proses syuting film. Langsung aja aku jawab mau,
aku sih gak tanya mau jadi apa. Aku jawab mau aja dulu, karena emang saat itu
aku lagi butuh uang untuk ngumpulin dana.
Bang bagas bilang “yaudah langsung jalan sekarang”. Ya
akhirnya aku langsung jalan dari musholah di Gelora Bung Karno menuju lokasi
syuting, dengan bawa HP yang lemah baterai. Karena emang baru di cas banget,
kalau gak salah cuma terisi 20%. Waktu itu dapat shareloc nya di daerah Bojong
Gede. Langsung aku cek-cek dulu halte terdekat dan kemana rute setelahnya,
lalu aku hafalin. Agar nanti gak buka-buka hp lagi, jadi bisa lumayan hemat
baterai.
Ternyata gak juga, aku gak bisa hapal dengan detail
dihalte-halte mana saja aku mesti turun. Ya akhirnya aku harus bolak-balik buka hp.
Dan alhasil hp ku mati lagi, hehe. panik dong. Untungnya sih aku sudah di
kereta (KRL). Nanti aku turun di stasiun Bojong Gede. Dari situ aku ingatnya
naik angkot, tapi aku gak tau harus naik angkot apa dan tujuannya kemana. Gak mungkin aku bilang ke lokasi syuting kan, pasti gak pada tau.
Dikereta aku sempat ketiduran juga. Karena memang
jaraknya lumayan jauh. Ya takutnya kelewatan, karena pasti
udah telat banget kan, kalau gak salah waktu itu dikereta sudah jam 7 an, lebih
mungkin.
Sudah bangun – tidur –
bangun – tidur, akhirnya satu stasiun lagi aku sampai di stasiun Bojong Gede. Selama
dikereta aku berpikir, kalau nanti sampai di stasiun pasti ada Charge Station, untuk cas hp. Begitu turun dari kereta, aku
langsung lari-lari kecil mencari tempat colokan hp. Akhirnya ada, langsung aku
cas hp ku.
Setelah aku biarkan
beberapa menit, baru aku nyalakan lagi. Terisi sekitar 5%. Langsung aku buka WA
dan menghubungi bang Bagas. Terlihatlah sudah banyak panggilan tak terjawab
dari bang Bagas. Aku telpon balik untuk menanyakan lokasi tepatnya dimana.
Langsung aku cabut cas hp
ku. Bergegas cari angkot untuk menuju lokasi. Dari stasiun aku harus naik
angkot 12, tapi aku tidak tau harus bilang apa untuk ke tujuanku. Aku hanya
bisa mengandalkan maps yang mengarahkan aku ke tujuan. Tapi alangkah malangnya
dipertengahan jalan baterai hp ku drop lagi. Dan aku harus menuju ke lokasi
syuting dengan kebutaan yang tak tahu harus kemana. Akhirnya aku minta saja ke
supir angkotnya untuk mengantarku ke ujung rute angkot ini. Sebab aku lihat di
maps tadi, aku harus turun dipersimpangan yang terlihat seperti jalan raya.
Dan ternyata aku
kelewatan dari tempat aku harusnya turun. Setibanya aku diujung rute angkot,
aku ke kedai fotokopi untuk numpang cas hp. Dan lagi-lagi, setelah dinyalakan
terlihat banyak panggilan tak terjawab lagi dari bang Bagas.
Langsung aku cek lagi
maps dan ternyata aku kelewatan. Lumayan jauh dari tempat seharusnya aku
turun. Mau gak mau aku balik lagi. Tapi sayangnya angkot yang tadi sudah putar
balik dan didaerah situ jarang banget angkot. Bodoamat lah pikirku. Langsung aku
cabut lagi cas hp ku. Aku jalan kaki menuju Pasar Tajur. Disanalah lokasi
syuting itu. Tapi aku baru tau itu Pasar Tajur karena diberi tahu oleh penjaga
kedai fotokopi itu.
Beruntungnya jiwa
backpacker ku masih ada. Sambil jalan kaki, aku lambaikan tanganku ke kendaraan
yang lewat. Akhirnya, ada anak SMA yang baru pulang sekolah memberiku
tumpangan. dan mengantarkanku ke Pasar Tajur. Huuuu, baik banget. Sehat-sehat
ya dek.
Kemudian.
Akhirnya,
sampai juga aku dilokasi syuting. Wah begini rasanya. Deg-deg-an, jalan mesti
pelan-pelan, gak boleh ngomong berisik, dan pasti bangga juga, ketemu
orang-orang hebat. Ya walaupun aku gak tau mereka siapa.
Akhirnya ketemu juga
dengan orang yang namanya Bagas. Aku diajak untuk ketemu beberapa orang,
mungkin itu rekan-rekannya. Saat itu dekat dengan set dan sedang ada take. Aku dikasih
kotak nasi. Ah, mereka tahu aja aku belum makan sedari pagi. Aku gak lihat jam
saat itu. Sembari makan, aku melirik kearah set. Dan ternyata ada artis yang
sedang main, wah senang banget aku dalam hati. Ya mungkin kalau dilihat saat
itu reaksi wajahku biasa saja. Tidak heboh atau terlihat norak. Tapi jujur, hal
itu semua ingin aku keluarkan. Tapi tertahan, gak percaya diri aja rasanya. Saat
itu aku gak tahu nama artis itu. Ada juga beberapa yang lain, yang aku kenal
wajahnya saja.
Setelah makan aku
langsung dibawa ke area make-up. Wah terlihat disana sudah banyak teman-teman
berkumpul. Aku sih gak kenal dengan mereka. Juga masih jaim, maklum masih harus
adaptasi dulu.
Sambil menunggu giliran
make-up, aku melihat-lihat situasi, mendengar obrolan-obrolan mereka. Dan beberapa
artis yang tadi main datang. Ternyata ruang wardrobe mereka disini juga.
Makin senang aku dalam hati, melihat artis-artis itu sangat dekat. Aku
benar-benar terlihat biasa saja, bahkan tidak heboh untuk meminta foto bareng.
Dan, huaaaah… kaget aku.
Sosok horror keluar dari ruangan hahaha. Dan itu temen-temen tadi yang di
make-up jadi hantu, serem banget sih sumpah. Aku juga. Karena saat baru sampai
tadi, aku di briefing kalau aku akan di make-up jadi hantu. Haha, aku ketawa
dalam hati saat itu. Tapi ya aku terima, karena ini akan jadi pengalaman
baruku. Bukan karena perannya. Tapi karena ini dunia baru buatku.
Akhirnya giliranku di
make-up. Mungkin akan kuceritakan lain kali rasanya di make up jadi hantu. Tapi
setelah di make up. Aku dan yang lain masih harus menunggu untuk take. Sambil menunggu
ya akhirnya aku sudah mulai bisa membaur dengan yang lain. Mendengar cerita-cerita
dari mereka, pengalaman mereka. Dan tentu banyak pelajaran baru yang bisa aku
ambil.
Jam 8 malam, baru lah
kami para hantu di take. Wuaaaah, kebayang gak sih, kita di make-up sedari siang. Dengan
full make-up hantu. Dan baru di take itu malam. Kebayang gak? Bayangin dong, hehe.
Tapi untungnya kita gak
lama. Hanya di take 3 kali untuk opsi dan tanpa re-take sudah kelar. Artinya kami
kerja hanya 10 menit dan dapat bayaran 150 ribu. Aseeeeek, honor pertama
banget nih didunia persyutingan.
Kelar syuting kita-kita
balik ke ruang make-up, untuk hapus make-up hantu ini. Dan langsung balik.
Udah? Kelar? Iya!. Segitu
aja emang kerjanya. Hahah.
Jalan Pulang.
Pulangnya aku diajak
barengan oleh teman yang baru aku kenal disana. Namanya Gilang. Yang akhirnya
setelah syuting ini aku nginap di kontrakan dia beberapa malam. BTW, wajah dia
gak asing di sinetron SCTV, hehee.
Dan kita juga barengan
pulangnya dengan bu Yessi. Kalian coba cari di google ya siapa itu bu Yessi Kenyang.
New experience banget pulang bareng artis hehe.
Wah… makasih banyak ya. Kalian
mau baca cerita sampai habis hehe. see u net story.
waah, pengalaman yang luar biasa ya mas, ga kebayang sih nunggu take dengan kondisi make up selama berjam-jam.
BalasHapushaha, iya mas amir. rasanya wajah saya lengket lengket gak karuan
Hapus